02. DITINGGAL Ibu 7 Hari Liburan Bareng Pacar, Bocah 3 Tahun Tewas Kelaparan, rupanya gara gara meninggalkan ini...!?
Seorang bocah berusia tiga tahun ditemukan tewas di apartemen seorang diri.
Pilunya bocah tersebut tewas usai ditinggal sang ibunda sibuk liburan dengan pacar barunya.
Diketahui, ibu dari bocah malang tersebut pergi berlibur dengan sang kekasih selama tujuh hari lamanya.
Entah apa yang ada dalam pikiran ibu muda ini, ia hanya meninggali gula dan permen untuk anak kandungnya tersebut.
Saat kembali ke apartemen, sang ibu pun syok melihat putri semata wayangnya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Mengutip Japantoday dariohbulan.com, Minggu (13/2/2022), kejadian ini diketahui tega dilakukan oleh seorang ibu di Tokyo bernama Saki Kakehashi.

Ibu berusia 26 tahun ini meninggalkan putrinya, Noa seorang diri di apartemen mereka di Ota Ward pada (13/6/2020) lalu.
Saki Kakehashi mengaku tega meninggalkan Noa demi berlibur dengan pacar barunya di Kagoshima selama satu minggu.
Saki mengatakan ia berpikir Noa akan baik-baik saja.
Hal ini lantaran Saki sudah meninggali Noa gula dan permen seperti yang digemari oleh anak seusianya.
Namun saat kembali ke apartemen, Saki Kakekhasi terkejut melihat Noa sudah tak bernafas.
Ia lantas melapor ke petugas kesehatan meminta pertolongan.
Dokter yang menangani Noa mengatakan, bocah tiga tahun itu meninggal akibat dehidrasi dan kelaparan.
Kondisi perut Nia begitu memilukan lantaran hampir kosong.
Tak hanya itu, dari pemeriksaan dokter, ditemukan pula ruam di bagian punggung Noa lantaran lampin yang dipakainya sudah terlalu lama tidak diganti.
Dengan cepat polisi pun menetapkan Saki sebagai terdakwa kasus kematian putrinya.
Pasalnya Saki Kakekhasi ini sempat mencoba menghilangkan barang bukti.
Ia sempat mengganti kain lampin yang lama dengan yang baru sebelum melapor meminta pertolongan.

Saki juga diketahui menyekat anaknya di ruang tamu dengan sofa yang menghalangi ke arah dapur.
Ia mengatakan berusaha mencegah agar Noa tidak celaka dengan alat-alat dapur.
Namun keterangan Saki justru semakin membuat pihak pengadilan miris.
Mereka tak menyangka, seorang ibu seperti Saki tega meninggalkan anaknya yang masih tiga tahun seorang diri.
Semehtara itu, terungkap Saki sudah tidak pernah mengantar anaknya ke rumah pengasuh selama lebih dari satu.
Ibu dan anak ini hanya tinggal berdua setelah ia bercerai dari sang mantan suami tahun 2016 silam.
Kini setelah melewati beberapa kali persidangan, pengadilan memutuskan Saki dihukum penjara selama delapan tahun lantaran dinilai lalai hingga mengakibatkan putrinya meninggal dunia.
Kisah serupa juga terjadi di Korea Selatan.
Ibu berusia 32 tahun tersebut meninggalkan bayinya untuk berkencan dengan sang kekasih.
Tak tanggung-tanggung, si ibu pergi dengan kekasihnya selama 3 hari.
Selama itu pula sang putri sendirian di rumah.
Ditinggal selama 3 hari sendirian di rumah, putri si ibu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Dari hasil pemeriksaan, bocah berusia 3 tahun tersebut meninggal karena dehidrasi dan terlantar.
Melansir Kantor Berita Yonhap, Pengadilan Distrik Incheon memerintahkan si ibu untuk menjalani terapi kekerasan terhadap anak selama 40 jam.

Si ibu juga menjalani proses hukum yang membuatnya dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada Jumat (5/11/2021) lalu.
Tak hanya itu, pengadilan juga melarang ibu di Korea Selatan ini bekerja di berbagai lembaga untuk anak-anak selama 10 tahun.
Kejadian ini berlangsung di bulan Juli 2021 lalu.
Awalnya si ibu meninggalkan putrinya sendirian selama 3 hari di rumah untuk berkencan dengan sang kekasih.
Saat kembali ke rumah, si ibu menemukan putrinya dalam keadaan meninggal dunia.
Kejamnya, ibu ini justru bungkam atas kematian anaknya.
Menurut catatan pengadilan, si ibu bahkan sempat bersembunyi di rumah pacarnya selama dua minggu.
Setelahnya, ia baru membuat laporan atas kematian anaknya.
Pengadilan membeberkan bahwa bocah berusia 3 tahun itu ditinggalkan sendirian saat berlangsungnya gelombang panas.

Di usianya yang masih sangat kecil, si anak tak memiliki kekuatan untuk membuka botol air minum.
Ia juga tak bisa membuka kunci pintu depan sendiri untuk mencari bantuan.
Dari hasil penyelidikan, sebelum pergi, si ibu meninggalkan sekantong makanan ringan, dua botol jus, dan juga permen.
Namun dikarenakan belum bisa mengurus dirinya sendiri dan tak ada yang memberi makan, bocah 3 tahun ini akhirnya meninggal karena dehidrasi.
Ternyata ini bukan kali pertama si anak ditinggalkan oleh ibunya.
Menurut catatan polisi, putri si ibu ini telah 26 kali ditinggal sendirian di rumah dalam rentang waktu dua bulan.
Setelah diselidiki, si ibu merupakan orangtua tunggal bagi anak perempuannya itu.
Ia sendiri juga diketahui belum menikah dan berada di program subsidi pemerintah.
Program subsidi pemerintah ini diberikan kepada orang yang masuk kelompok berpenghasilan rendah.