Terbelah 3! Ini cara hebat kapal Singapura temukan bangkai KRI Nanggala
Ilustrasi submarine rescue. Foto: NavalNews
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bangkai KRI Nanggala-402 yang selama ini hilang akhirnya ditemukan. Adapun, KRI Nanggala ditemukan terbelah hancur menjadi tiga bagian oleh Kapal MV Swift Rescue milik tim Singapura.
Seperti apa kronologinya? Seperti disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, temuan mencurigakan di bawah laut ini sebenarnya pertama kali dipantau oleh KRI Rigel 933 pada pukul 01.00 WITA.
Kapal bantu Hidro-Oseanografi terbaru TNI Angkatan Laut yang diklaim tercanggih se-ASEAN ini mendapatkan kontak bawah air saat sedang melaksanakan multibeam echosounder. Hal itu terpantau di titik pertama kali KRI Nanggala hilang kontak dan tenggelam.
Kemudian, karena peralatan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) KRI Rigel hanya mampu mencapai kedalaman 800 meter, operasi tersebut lantas diserahkan kepada kapal canggih milik Singapura MV Swift Rescue untuk mencari KRI Nanggala.
“Dari sana akhirnya diidentifikasi kontak tersebut oleh MV Swift Rescue,” ucap Yudo Margono dalam konferensi pers, Minggu 25 April 2021.
Setelah itu, MV Swift Rescue pun menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak yang ditemukan oleh KRI Rigel. “Dan pada pukul 7.37 WITA tadi pagi, swift rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak bawah air laut yang tadi diberikan oleh KRI Rigel,” ujar Yudo Margono.
Kapal Singapura ambil visual KRI Nanggala
Setelah itu pada pukul 09.04 WITA, ROV milik Singapura itu dengan cekatan mendapat kontak visual KRI Nanggala pada posisi 07 derajat, 48 menit, 56 detik selatan, dan 114 derajat, 51 menit, 20 detik timur.
“Yaitu yang letaknya dari datum, satu tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter. Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala,” kata Yudo Margono.
Adapun, KRI Nanggala terpantau terbelah menjadi tiga bagian. ROV Singapura lantas menangkap visual pakaian penyelamat, badan kapal, buritan, sampai setir kemudi vertikal dan horizontal. Di mana bagian haluannya nampak lepas.
Dengan kondisi tersebut, maka kata Yudo, sangat kecil awak KRI dapat diselamatkan. “Rasa duka tentunya dari kami terhadap mereka yang jadi korban dalam kejadian ini,” kata dia.
Dibutuhkan kerjasama internasional
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada kesempatan itu juga menyatakan bahwa para prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugasnya.
“Dengan kesedihan yang mendalam, selaku panglima TNI, prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di Perairan Utara Bali,” katanya.
Mewakili seluruh keluarga besar TNI, Hadi Tjahjanto pun menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga dari ABK KRI Nanggala 402.
Untuk evakuasi lanjutan, katanya, TNI akan berkoordinasi dengan organisasi kapal selam. Sebab untuk melakukan evakuasi tentu dibutuhkan dan diperlukan kerjasama internasional.